Semen Gresik Bedah 12 Rumah Warga Kurang Mampu di Rembang dan Blora
Rembang, 21 Agustus 2020 - PT Semen Gresik kembali melakukan bedah rumah milik 12 warga kurang mampu di wilayah Kabupaten Rembang dan Blora. Selain untuk menurunkan angka kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup, pembangunan Rumah Tak Layak Huni (RTLH) tahun ini juga diarahkan untuk progam padat karya seiring pandemi Covid-19.
Progam pembangunan RTLH PT Semen Gresik tahun ini dilaksanakan mulai 1 Agustus hingga 15 September 2020. Anggaran untuk tiap rumah sebesar Rp50 juta. Praktis, total anggaran yang dialokasikan untuk progam RTLH 12 rumah tersebut mencapai Rp 600 juta.
Untuk Kabupaten Rembang, progam RTLH dilaksanakan di Desa Tegaldowo, Timbrangan, Pasucen dan Kajar Kecamatan Gunem, serta Desa Kadiwono Kecamatan Bulu. Sedang di Kabupaten Blora, progam tersebut dilaksanakan di Desa Ngampel, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora.
Kepala Unit Komunikasi dan Bina Lingkungan PT Semen Gresik Dharma Sunyata mengatakan progam pembangunan RTLH sudah dilaksanakan sejak tahun 2016. Jika dihitung sejak mulai dilaksanakan hingga kini, Semen Gresik sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4 miliar untuk membangun 80 rumah warga kurang mampu sehingga kondisinya lebih layak huni.
"Saat proses survei hingga verifikasi penerima progam, Semen Gresik selalu melibatkan pihak pemerintahan desa hingga Pemkab Rembang maupun Blora. Upaya ini dilakukan agar progam RTLH tepat sasaran dan berkontribusi positif untuk menurunkan angka kemiskinan serta peningkatan kualitas hidup masyarakat," kata Dharma Sunyata, usai kegiatan penyerahan bantuan progam RTLH di rumah Mbah Dasiran, RT 02 RW 06 Dukuh Tambakselo, Desa Ngampel, Blora, Jumat (21/8/2020).
Semen Gresik terus berinovasi dalam progam RTLH yang merupakan bagian dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Konsep yang dipakai Semen Gresik dengan tetap menjaga kearifan lokal dan sumber daya yang ada di desa penerima RTLH. Caranya dengan memberdayakan keswadayaan desa dan melibatkan masyarakat setempat. Proses perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan kegiatan melibatkan peran aktif pihak desa dan masyarakat.
Progam RTLH tahun ini juga diarahkan padat karya. Warga desa yang terdampak Covid-19 ikut bekerja dalam pembangunan rumah, sehingga mereka juga mendapat penghasilan untuk menopang perekonomian keluarganya.
"Semen Gresik berkomitmen terus berkontribusi positif dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat baik di Kabupaten Rembang maupun Blora. Perusahaan dan masyarakat harus tumbuh dalam satu jalan pertumbuhan yang saling menopang dan saling mendukung,” jelas Dharma Sunyata.
Sementara itu, Mbah Dasiran mengapresiasi upaya yang dilakukan Semen Gresik. Bantuan dari perusahaan persemenan terkemuka ini sangat berarti. Sebab jika hanya mengandalkan penghasilan dari kerja serabutan di desa, maka kecil kemungkinan ia bisa membangun rumah kayunya yang kondisinya memang sudah memprihatinkan.
"Maturnuwun Semen Gresik. Saya juga bisa menikmati usia tua dengan lebih tenang dan bahagia," tandasnya.